Jumat, 24 Februari 2012

Sinopsis The Moon That Embrace The Sun Episode 16

Jadi ceritanya begini, saya baru pernama kali membut sinopsis Drama Korea, dan karena saya sedang sangat amat tergila - gila dengan Drama The Moon That embrace The Sun, makanya saya mau belajar membuat sinopsis dengan menerjemahkan sinopsis dari Dramabeans. Dan kalau ada yang bertanya kenapa bukan dimulai dari episode 1, tapi langsung episode 16, jawabannya ya karena saya males mulai dari episode 1 *ditendang*.


\SINOPSIS THE MOON THAT EMBRACE THE SUN EPISODE 16


Kembali ke beberapa saat sebelum episode 15 berakhir. Selama perjalanan menemui Bo Kyung,  Wol mengingat kembali percakapannya sebelumnya dengan Seol dimana dia mengerti bahwa setelah "kematiannya", Bo Kyung mengambil alih tempatnya sebagai calon Putri Mahkota tanpa adanya seleksi terlebih dahulu.

Beralih ke tempat lain, dalam sebuah ruangan terlihat Yang Myung dan Hwon sedang duduk berdua dan terlihat sangat tegang. Yang Myung menyatakan bahwa dia siap untuk melepas status kerajaannya agar bisa bersama Wol, dan bertanya kepada hwon apakah dia bisa melakukan hal yang sama ? Jika Yang Myung melakukan permintaan Hwon dan meninggalkan Wol, apakah Hwon bisa melindunginya ?



Aku menyayangimu Hwon, tapi anda mencoba untuk memiliki kue sekaligus memakannya juga. Anda tidak bisa memilikinya tapi anda tetap bersikeras agar dia selalu sendirian dan tidak ada satu orangpun yang bisa mendekatinya, membuat semua orang tidak senang. Yang Myung kemudian menanyakan bagaimana dia bisa melindungi Wol dengaan cara tidak melepaskannya, yang malah membuat Wol yang tidak berdosa dicap sebagai penjahat. Yang Myung tetap menanyakan pertanyaan sulit kepada Hwon sampai akhirnya Hwon memukulkan tangannya ke meja, dan meminta Yang Myung untuk berhenti bertanya.

Yang Myung lalu bertanya, "Dapatkah anda meninggalkan Yeon Woo ? Saya bisa." Dia kemudian menyatakan bahwa Hwon tidak bisa melakukan itu dan Hwon hanya bisa diam saat mendengarnya.


Di Paviliun Ratu, Wol duduk dengan tenang sementara Bo Kyung menjadi sangat gagap dan terengah - engah ketika menyatakan bagaimana dia bisa berada disini kepada Wol. ( Bo Kyung disini menganggap Wol sebagai Yeon Woo). Wol kemudian mengingatkan Bo kyung bahwa dialah yang memanggil Wol kesini. Bo Kyung kemudian mulai bertanya, "Kau tidak bisa.." Tapi dia memotong perkataannya sendiri dan mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa Wol yang sedang berada di hadapannya itu bukanlah Yeon Woo.

Wol kemudian dengan datar berkata, "Heo Yeon Woo." dan Bo kyung menjadi gemetar karenanya. Kemudian Wol dengan polos berkata bahwa dia terus mendengar perkataan orang bahwa dia terlihat sama dengan gadis muda itu, tapi dia hanyalah seorang Shaman biasa saja. Wol berkata bahwa ketika dia berada di paviliun Bulan Perak, ia melihat hantu Yeon Woo yang berbicara kepadanya. Bo Kyung terlihat seperti akan berteriak histeris saat itu, Wol dengan menyeramkannya kemudian menambahkan lagi bahwa hantu tersebut ingin Ratu hidup dengan bahagia.

Bo Kyung kemudian berteriak bahwa tidak ada alasan untuk Yeon Woo berkata sepeti itu kepadanya, Yeon Woo tidak akan pernah mengatakan hal itu untuknya.



Bo kyung kemudian menyuruh pergi Wol, yang hampir saja keluar dari pintu ketika bo Kyung menjerit keras. Wol mencatat di otaknya bahwa Bo Kyung ketakutan ketika melihatnya sebagai Yeon Woo, bukan sikap seseorang begitu melihat teman lama. "Kenapa ?" pertanyaan itu tertanam di pikiran Wol. Jika Bo Kyung tidak melakukan apa - apa dengan kematiannya, dia hanya akan terlihat shock dan menyangkal bukannya malah ketakutan.

Bo Kyung menangis terisak i isak, berusaha menyangkal ketakutan terbesarnya mungkin saja benar adanya. Dia kemudian mengingat kembali ke masa remajanya ketika dia mengambil keputusan untuk mengambil tempat Yeon Woo sebagai Putri Mahkota, dan tahu bahwa itu artinya Yeon Woo harus mati.

Wol melihat dirinya keluar dari istana, dan berhenti untuk mampir di Paviliun Bulan Perak yang menyimpan kenangan terpedih miliknya. Dia kemudian memasuki gedung, kemudian melihat kamarnya dahulu, dan membuka jendela dimana dia dulu pernah menemukan hwon sedang menggunya dengan pertunjukan boneka. Ternyata dia menemukan Hwon dewasa sedang beridir disana, memandang ke jendela tempatnya berdiri sekarang.



Wol tersentak dan menutup jendelanya kembali. Dia kemudian menguatkan dirinya untuk membuka jendela kembali, tapi hanya ada halam kosong disana. Dia bertanya pada dirinya sendiri bahwa apakah semua ini hanya imajinasinya saja.

Wol bergegas keluar dan sedih ketika menyadari bahwa Hwon benar - benar tidak berada disana. Tapi Hwon kemudian muncul tiba - tiba dari samping dan menatap ke hadapannya dengan tajam. Dia menuntut jawaban Wol, mengapa Wol berada di dalam istana dan bukannya berada di Hwanlinseo. Wol menjelaskan bahwa dia baru saja dipanggil dan tersesat saat akan keluar, dia membuat alasan untuk dirinya sendiri. Hwon memegang tangan Wol agar Wol tetap berada disana meskipun Hwon tidak menatapnya.


Mereka berdiri dengan punggung saling membelakangi. Hwon kemudian menanyakan bagaimana kesehatan Wol, dan kemudian menawarkan untuk mengirimnya pergi, mungkin di sebuah tempat dimana tidak ada satupun orang yang mengenalnya. Wol berjuang untuk mengendalikan dirinya, membuat suaranya tenang dan mantap saat dia berkata bahwa dirinya baik - baik saja dan dia tidak khawatir dengan urusan sepele seperti itu. Dalam hati Wol mengatakan bahwa dia tidak akan pernah bisa melihat Hwon lagi kalau dia pergi.

Hwon kemudian bertanya apakah Wol akan terus hidup sebagai seorang pidana untuk kejahatan yang tak pernah dilakukannya. Wol kemudian menjawab, "Bagaimana anda bisa mengatakn bahwa saya tidak melakukan kesalahan ?" Untuk dirinya sendiri Wol berpikir bahwa dia tidak akan bisa menebus kejahatan dengan tidak mengenali Hwon sejak pandangan pertama. 



Hwon kemudian bertanya pada Wol apakah dia benar - benar menggoda seorang anggota kerajaan (Yang Myung.red). Wol mengatakan pada dirinya sendiri agar kuat dan tegas, sehingga tidak terganggu oleh perasannya lagi. Mereka saling memunggungi yang artinya hwon tidak melihat Wol yang sudah mulai menangis sekarang. Hwon menjatuhkan tangan Wol, dan menyuruhnya pergi, dan jangan muncul lagi dihadapannya.

Wol melihat Hwon berjalan pergi dan menangis.


Wol kembali untuk mencari Nok Young yang sedang menunggu dan menatapnya dengan dingin, lalu menyuruh Wol untuk pergi. Dia tidak masuk akal untuk segalanya yang telah terjadi, tapi dia akan menemukannya setelah dia siap. Nok Young kemudian berkata bahwa dia telah dipanggil untuk menemui raja, dan dia butuh untuk bicara dengan wol tentang apa yang akan dia katakan nanti kepada raja.

Nok Young menjelaskan bahwa dia terperangkap antara peruntah Ibu Suri dengan permintaan sahabatnya, "Jadi saya membunuhmu. Jadi, saya menyelamatkanmu." Nok Young menyatakan bahwa dia siap menerima hukuman apapun yang akan Wol berikan kepadanya.

Hanya ada satu hal yang tak bisa Wol pahami dan maafkan, yaitu tentang nok young yang menyesatkan ayahnya dengan membiarkan ayahnya berpikir bahwa dialah yang telah membunuh Yeon Woo, "Anda harus membunuh saya langsung." Wol mengatakan bahwa ayahnya bunuh dari karena rasa bersalahnya pada yeon Woo. "Tidak, saat dia meminumkan saya obat - obatan, dia sudah meninggal. Obat - obatan yang dimaksudkan untuk menyelamatkanku menjadi racun yang mencuri kehidupan ayahku.  Apakah anda mengerti ? Anda tidak membunuh saya !! Anda Membunuh Ayah saya !"



Wol mendesak, "Delapan tahun keluarga saya dan raja telah mencucurkan air mata darah - bagaimana anda membayar mereka ?"

Tapi masih ada satu lagi bom yang harus di jatuhkan, Nom young menjelaskan bahwa mantera semacam itu membutuhkan persembahan. Dalam kasus yeon Woo, seorang gadis muda yang menawarkan dirinya dalam rangka untuk memenuhi ambis terdalamnya, yang ikut berpartisipasi dalam nyanyian mantera dan berdoa untuk kematian Yeon Woo.

Wol bertanya apakah orang yang nok young maksud itu adalah ratu. Nok Young menggeleng dan Wol kembali lagi menemukan sebuah informasi - tentang Putri Minwha yang mengunjungi kamarnya sebelum kematiannya. Wol menggeleng untuk menyangkal hal itu, tapi Nok young menegaskan bahwa itu memang benar - benar puteri Minhwa.


Minwha mendekap di kamarnya dan menangis penuh dengan rasa bersalah karena kontribusinya juga dalam kematian ayah mertuanya. Dia kemudian berpikir tentang kegilaan masa kesilnya kepada Yeom, dan bagaimana dia memohon neneknya untuk membantunya agar bisa menikah dengan Yeom. Dan Nenek meminta bantuan Minwha untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.

Yeom kemudian mampir dan melihat Minhwa yang sedang menangis. Yeom khawatir karena Minwha sudah bersembunyi  sejak mengunjungi makam ayahnya yang membuatnya menangis lagi. Minwha beralasan bahwa dia mengis karena mimpi buruk dan Yeom memeluk Minwha dengan hangat. Yeom dengan tersenyum berkata bahwa Minwha lebih cantik ketika tertawa, tapi sekarang saya melihat anda cantik meskipun sedang menangis, saya dalam masalah."


Waktu yang sangat tidak tepat sekali untuk Yeom yang sudah mulai melunakkan perasaannya terhadap Minhwa, ketika Minhwa menyadari betapa egoisnya dirinya. Minhwa meminta Yeom untuk memaafkan segala hal, tapi yeom kemudian segera menyuruh Minhwa untuk tidur dan dia berjanji untuk menemaninya sepanjang malam ini.

Nok Young memiliki alasan mengapa mengungkapkan perbuatan Minhwa dalm hal ini, dan menjelaskan bahwa dia ikut berpartisipasi dalam ritual membunuh calon puteri Mahkota yang merupakan sebuah pelanggaran berat. Jika semua kebenaran itu terungkap, raja akan dipaksa untuk menghukum saudara perempuannya sendiri, dan Yeom juga akan dihukum karena menikah dengan kriminal. Itulah mengapa ratu memilih Minhwa sebagai korban karena itu akan menjadi sebuah perlindungan apabila nanti Raja ataupun Wol menemukan kebenaran, mereka sendiri akan terpaksa untuk diam.

Wol bertanya apa yang harus dia lakukan. Nok Young mengatakan dia harus memilih, pergi ke raja dan mengungkapkan semua ini atau menutupinya dan melanjutkan hidup seperti ini.


Sekarang Wol mengerti mengapa Nok Young tetap diam selama ini. Nok Young mengatakan bahwa dia akan mengikuti keputusan Wol saat bertemu dengan raja nanti.

Keesokan harinya rombongan raja berpapasan dengan Yang Myung saat dia menghadapi salah seorang menteri di Kementrian. Yang Myung memberikan pilihan kepada menteri untuk mengirimkan ketentuan yang dijanjikan untuk orang sakit dan miskin atau korupsinya yang akan dia laporkan kepada raja.


Oke, setengah saja dulu ya.. Entar malam saya ngelanjutin lagi.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar